KataKataHariIni "There are glimpses of heaven to us in every act, or thought, or word, that raises us above ourselves." 56120 href=http://fairyfire.mobie.in">Ikuti @Yogaspektra
Anjing Bermata Tiga
adalah salah satu dari
sekian banyak hantu yang
terkenal di Jepang. Anjing
tersebut memiliki satu
mata tambahan di
dahinya, letaknya sama
persis mata ketiga-nya
Kidoumaru.
Dan inilah sebuah kisah
tentang Hantu itu.
"Oi, Shino!" panggil Kiba
kepada sobat baiknya,
Aburame Shino.
"Ng..." sapa Shino tanpa
menoleh sedikitpun ke
Kiba. Sepertinya karena
dia terlalu asik mengamati
serangga.
"Eh, ngemeng-ngemeng lu
liat Akamaru, nggak?"
tanya Kiba sambil
melihat-lihat ke kiri-
kanan. Mungkin aja
Akamaru anjingnya
tersayang ada di sana.
"Ng..." jawab Shino, lagi-
lagi tanpa mengalihkan
perhatiannya.
"Gimana? Liat nggak?"
tanya Kiba.
"Ng..." jawab Shino lagi,
masih sibuk dengan
kegiatannya.
"Liat nggak!" tanya Kiba
emosi. "Masa cuma 'ng'
doang! Jawaban macam
apa tuh!"
"Ng..." respon Shino.
"..." Kiba yang kesal
karena jawaban Shino
yang (sangat) tidak
memuaskan, akhirnya
berjalan mendekati Shino,
dan...
Kiba me-kissu Shino! –
Author digatsuuga-
Err... Tolong maafkan
kesalahan teknis tadi.
Yang sebenarnya terjadi
itu...
Replay...
"..." Kiba yang kesal
karena jawaban Shino
yang (sangat) tidak
memuaskan, akhirnya
berjalan mendekati Shino,
dan...
Srek...
Kiba membuka kerudung
Shino, lalu, "Woi, Baka
Shino! Lu denger nggak!"
teriaknya tepat di kuping
Shino.
"Uwa!" teriak Shino kaget
nggak kalah kenceng.
Saking kagetnya, serangga-
serangga yang sedang
berterbangan di sekitar
situ langsung pada ko'it.
'Hah... Buset tuh anak...
Budeg kali ya? Mana
suara gue habis lagi...'
batin Kiba sambil
memegangi lehernya.
"..." Shino mengelus-elus
kupingnya dan menaikkan
kembali kerudungnya.
"Eto... Jadi gimana,
Shino?" tanya Kiba dengan
suara serak—suaranya
habis gara-gara dipake
buat neriakin Shino tadi.
"Ng?" Shino balik nanya.
"Gimana apanya?"
"Eh?" kali ini giliran Kiba
yang heran. "Tadi... lu
nggak... dengerin gue?"
tanyanya sambil menunjuk
dirinya sendiri.
"Sori. Tadi gue sibuk
ngomong sama serangga,
makanya gue nggak
denger." jawab Shino.
GUBRAK!
Kiba langsung pingsan.
.
Konoha no Mori...
"Lu yakin Akamaru ada di
sini?" tanya Kiba sambil
melihat-lihat pepohonan
nan lebat tersebut.
"Hn." jawab Shino singkat.
"Tau dari mana lu
Akamaru ada sini?" tanya
Kiba lagi.
"..." Shino menatap Kiba
tajam.
"O-oi, lu kenapa sih?"
tanya Kiba. 'Shino serem
kalo gitu...'
"Diam ato lu bakal jadi
makan malam serangga
gue."
"Glek!" Kiba menelan
ludahnya. 'Se-serem...
Kalo tau gini, mending
tadi gue ngajak Si Kepala
Nanas itu aja... Nyesel gue
ngajak Shino...'
Saat yang bersamaan, di
kediaman Nara...
"Hatchiiu!" tampak
seseorang berkepala nanas
bersin. "Musim panas gini
kok gue malah bersin ya?"
tanyanya pada dirinya
sendiri. Dia pun
mengambil tisu untuk
mengelap ingusnya.
"Mendokusei..."
Kembali ke Kiba dan
Shino...
Kuuu kuuu...
Terdengar suara burung
hantu yang sedang
bernyanyi dengan
merdunya; menandakan
hari sudah malam.
"O-oi, Shino..." panggil
Kiba yang berada di
belakang Shino. "Kok
kaya'nya kita udah...
lewatin tempat ini... 21
kali ya?"
"Hn... Berarti kita nyasar,"
jawab Shino santai.
"What the heck!" tanya
Kiba dengan toa-nya.
"Udah jelas kita nyasar,
tapi lu masih tenang-
tenang gitu!" Kiba
mencengkram kerah baju
Shino lalu menariknya dan
mendorongnya berulang-
berulang. "Gimana ini!
Gimana kalo nanti gue
mati sebelum ketemu
Akamaru! Gimana kalo
nanti gue mati sebelum
disuntik rabies! Gimana
kalo nanti gue mati
sebelum berhasil ngeliat
body-nya Hinata!"
tanyanya histeris.
"..." Shino cuek bebek.
Cit cit...
Seekor tikus got numpang
menyebrangi kaki Kiba.
"Ugyaaa!" teriak Kiba
ketakutan plus geli. Tanpa
sadar, dia memeluk Shino.
Sementara Shino sudah
memberikan Death Glare
kepadanya.
"Gyaaa!" Kiba buru-buru
melepaskan pelukannya.
"Ngapain lu meluk-meluk
gue! Shino-Hentai!" tanya
Kiba sambil menunjuk
Shino.
"Bukan gue yang meluk
lu, tapi lu yang meluk
gue." jawab Shino kesal
karena difitnah.
"Nggak! Lu yang meluk
gue! Gue 'kan bukan
Homo!" balas Kiba.
"Iya, lu bukan 'Homo
Sapiens' a.k.a. manusia,
tapi lu anjing." balas
Shino.
"Apa!" tanya Kiba emosi.
"Enak a—!"
Kresek, kresek...
Tiba-tiba, terdengar bunyi
mencurigakan dari balik
semak-semak.
"..." mendengar bunyi tadi,
Kiba dan Shino langsung
pucat lalu menghentikan
perangnya.
"Bu-bunyi apa itu?" tanya
Kiba yang udah
gemetaran.
"..." sekilas, Shino tampak
tenang, tapi sebenarnya
Shino jauh lebih ketakutan
dibanding Kiba.
Tap tap...
Sesuatu-yang-dibalik-
semak-semak–tadi
melangkah keluar,
membuat bulu kuduk
Kiba dan Shino berdiri
sampai rontok
"Grr..." geram makhluk itu.
Tampak 3 buah mata
yang menatap dengan
nafsu membunuh pada
Kiba dan Shino.
"Ma-matanya ada... tiga?"
tanya Kiba heran.
"Jangan-jangan itu..."
Shino tampak berpikir
sebentar. "Anjing Bermata
Tiga!"
(BGM: Jeje—ng!)
"Glek!" Kiba dan Shino
menelan ludahnya. Mereka
pun berpelukan layaknya
'Teletubbies' karena
ketakutan.
"Shi-Shino..." panggil Kiba
yang hampir ngompol.
"A-apa?" Shino balik
nanya.
"To-tolong maafin gue..."
jawab Kiba.
"Hah?" Shino bingung.
"Kaya'nya... sebentar lagi
kita bakal mati dimakan
makhluk itu... Makanya
gue mau ngaku semua
kesalahan dan keisengan
gue ke lu..." jawab Kiba.
"Tapi lu jangan marah..."
"I-iya... Ngaku aja... Gu-
gue nggak bakal marah,
kok..." jawab Shino.
"Se-sebenarnya... Yang
waktu itu kencingin sendal
lu itu gue!" ucap Kiba.
"Terus... Yang coret-coret
muka lu selagi lu tidur
waktu itu juga gue!"
"Sebenernya juga, yang
waktu itu masukin kutu
ke jaket lu itu gue! Gue
juga yang ganti shampo lu
jadi shampo khusus
kucing!" ucap Shino.
"Grrr..." geram makhluk
itu lagi.
Tap tap tap...
Makhluk itu semakin
mendekati Kiba dan
Shino.
"Udah deh... Sekarang kita
bakal tamat di sini..." ujar
Kiba sambil menangis
dramatis. "Mami... Kiba
bakal mati... Doa'in
semoga Kiba masuk surga
ya, Mi,,,"
'Dadah, serangga-
seranggaku tercinta...'
batin Shino.
"Grr—Graaah!" makhluk
melompat ke arah mereka.
"Huwaaa!" jerit Kiba dan
Shino histeris en pucat.
Makhluk itu hampir
mendapatkan mereka,
dan...
"Guk!"
Slerp, slerp...
Makhluk tersebut
menjilat-jilat Kiba.
"Hah?" Kiba dan Shino
cengo sesaat. Lalu, mereka
langsung menyadari bahwa
makhluk anjing itu
adalah...
"Akamaru!" teriak Kiba
dengan tangisan air
terjunnya.
"Guk!" balas Akamaru.
"Akamaru! Ai mis yuu!"
Kiba langsung melepaskan
pelukannya dari Shino lalu
segera memeluk
Akamaru.
"Guk guk!"
"Ma-matte, Kiba!" seru
Shino tiba-tiba. "Mata
ketiganya itu..." Shino
menunjuk 'mata ketiga'
Akamaru yang terletak di
dahinya.
"Oh... Ini cuma gambar
doang. Tadi pagi gue main
corat-coret sama
Akamaru." Kiba
menjelaskan sambil
mengelus-elus Akamaru.
"Guk!"
"Oh..." respon Shino.
'Dasar, bikin tegang aja...'
.
Akhirnya, mereka bertiga
telah berada di luar hutan.
"Aim hooom!" teriak Kiba
norak begitu keluar dari
hutan—dan sukses
mendapat sambutan
lemparan sendal dari
warga sekitar. "Akamaru,
ayo kita pulang!" ajak
Kiba.
"Guk!"
"Ja, Shi—!"
"Eits, chotto matte, Kiba."
sela Shino sembari
menarik lengan Kiba.
"Kenapa sih?" tanya Kiba
jengkel.
"Tadi lu bilang... lu yang
kencingin sendal gue sama
corat-coret muka gue
'kan?" tanya Shino penuh
amarah.
"Eh, i-iya..." Kiba seakan
menciut.
"Lu nggak tau apa gue
butuh waktu berapa lama
buat bersihin semua itu,
huh!" tanya Shino lagi,
sangat marah.
"Gah, curang lu!" balas
Kiba sembari menunjuk-
nunjuk Shino. "Tadi lu
bilang nggak bakal
marah!"
"Itu 'kan karena tadi gue
kira kita bakal mati,
makanya gue nggak bakal
marah!" jawab Shino
emosi. "Tapi nyatanya kita
masih hidup 'kan! Wajar
aja kalo sekarang gue
marah!"
"Grr..." geram Kiba sambil
mengepalkan kedua
tangannya dengan kesal.
"Lu nggak tau penderitaan
gue waktu itu apa!"
tanyanya. "Gara-gara lu
masukin kutu ke jaket
gue, gue jadi gatelan tau!
Trus gara-gara shampo
kucing itu, gue jadi
dikejar-kejar Akamaru
sama Kuromaru karena
gue dikira kucing! Belom
lagi waktu itu Pakkun,
Bull, Shiba, sama Nin-Ken
Kakashi-sensei yang
lainnya plus anjing-anjing
se-Konoha ngejar-ngejar
gue!" Kiba mencak-
mencak GaJe. "Gue nggak
mau ingat kejadian itu
lagi! Aaargh!" Kiba
mengacak-ngacak
rambutnya.
"Guk!" Akamaru
menimpali.
"Salah lu sendiri 'kan?"
balas Shino membuang
muka dari hadapan Kiba.
"Siapa suruh lu tinggal
serumah sama anjing?"
"Grrr..." geram Kiba. Dia
pun melompat ke arah
Shino, lalu...
"Shino! Gue bunuh lu!"
teriaknya.
Owari
A/N: Hohoho... Akhirnya
Sei bisa juga bikin fic
horor.
Gimana, minna-san?
Horor-kah?
Hm... Ada yang berniat
rikues hantu?
Tapi 'korban'-nya (chara
yang dijadikan hantu)
suka-suka Sei loh!
RnR please?
Kamagra 100mg Amiens Amoxicillin Dental generic 5mg cialis best price Levitra Contraindications